Menjalani diet dan rutin berolahraga merupakan beberapa cara umum untuk menurunkan berat badan. Tetapi sebenarnya, masih terdapat faktor lain yang juga berperan dalam proses penurunan berat badan, contohnya seperti tingkat stres, pola tidur, hingga genetika. Mengadopsi gaya hidup sehat tentu memerlukan waktu dan komitmen, ditambah lagi, banyak eksternalitas seperti lingkungan sosial yang juga dapat berperan dalam keberhasilan program penurunan badan seseorang.
Bagi sebagian orang, menjalani prosedur “konvensional” tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah. Tetapi berbeda halnya dengan seseorang yang memiliki situasi tertentu, seperti mereka yang bekerja dalam bidang entertainment atau modeling, hingga seseorang yang harus mencapai target berat badan tertentu dalam spesifikasi waktu tertentu pula. Adanya situasi-situasi khusus seperti inilah yang melahirkan inovasi slimming treatment sebagai “tambahan” dari pendekatan konvensional yang telah ada. Dikarenakan hanya sebagai metode “tambahan”, maka dari itu, tetap diperlukan usaha untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat untuk memberikan hasil treatment yang berkepanjangan.
Sekilas penjelasan mengenai metode slimming treatment yang bisa kita temui di pasaran, diantaranya meliputi:
- Spektrum Medis dan Estetika:
- Operasi. Contohnya seperti pengurangan lambung, bypass lambung, dan sleeve gastrectomy
- Laser. Menggunakan energi cahaya untuk merangsang proses lipolisis (pemecahan sel lemak) dan pengencangan kulit
- Injeksi. Umumnya menginjeksi obat yang dapat merangsang proses apoptosis (penghancuran) sel lemak atau meningkatkan laju metabolisme secara keseluruhan
- Krioterapi. Menggunakan suhu rendah untuk menghancurkan sel lemak
- Suplemen dan Obat-obatan:
- Penurun Berat Badan. Umumnya mengandung bahan yang dapat meningkatkan laju metabolisme
- Pengurang Nafsu Makan
Lahirnya serangkaian alternatif pilihan baru ini merupakan bentuk perkembangan dan inovasi modern dalam dunia penurunan berat badan. Selain dapat memberikan instant result, metode slimming treatment juga dirancang untuk membantu seseorang mencapai tujuan penurunan berat badan dengan cara yang lebih efisien atau tertarget. Hal inilah yang kemudian menjadikan slimming treatment sebagai pilihan yang tepat bagi seseorang yang cenderung mengalami kesulitan mengurangi timbunan lemak pada area tertentu dalam tubuh.
Sel-sel lemak yang hancur setelah proses treatment tentu akan dikeluarkan dari tubuh dan tidak akan kembali. Namun, apabila seseorang masih menjalani gaya hidup yang kurang sehat, seperti tidak menjaga pola makan dan kurang aktif bergerak (sedentary), maka asupan kalori harian yang berlebih secara perlahan dapat menimbulkan penumpukan lemak kembali pada tubuh.
Maka dari itu, konsep dasar seperti diet gizi seimbang dan olahraga teratur tetap diperlukan karena merupakan pilar utama dalam upaya diet penurunan berat badan yang dapat mempertahankan hasil dari treatment yang diperoleh.